Berjanjilah Menulis 1000 Kata Per Hari

Berjanjilah Padaku Menulis 1000 Kata Per Hari. 

Menarik sekali apa yang disampaikan mbak eh mas Tere Liye yang bernama asli mas Darwis ini.  Motivasinya sangat bagus sekali untuk mereka yang baru belajar menulis. Terus terang saya merasakan termotivasi apa yang beliau sampaikan di youtube.

https://www.youtube.com/watch?v=n5wZLMAgSd8 

Kata beliau berjanjilah pada diri sendiri untuk menulis 1000 kata per hari. Katanya sangat mudah sekali. Sebab kita sudah terbiasa menulis di wa group dan media sosial lainnya. Mulailah berlatih menulis setiap hari.

Tips menulis Tere Liye gampang sekali diingat. 

1. Menemukan sudut pandang yang berbeda. 

2. Mencari amunisi menulis

3. Kalimat pertama mudah, gaya bahasa kebiasaan,  menyelesaikan lebih gampang. 

4. Terbiasa dengan latihan. 

Gaya bicaranya yang lancar dan mengalir membuat siapa saja yang tadinya tak suka menulis menjadi suka menulis. Termasuk juga anak anak kita. Menulis menjadi pekerjaan menyenangkan bila disampaikan oleh narasumber yang memotivasi.

https://youtu.be/n5wZLMAgSd8 
Di facebook saya baca tulisan pak Dudung Nurullah Koswara salah satu ketua PGRI ayng setiap hari aktif menulis di facebook 1000 kata dan bahkan lebih. Saya selalu mengikutinya setiap hari.

Berikut ini contoh tulisan beliau. Saya lampirkan saja. Ini semua karena faktor kebiasaan. Jadi kalau anda ingin menulis dan berjanji menulis 1000 kata per hari, ikutilah para penulis dan mulailah menulis dengan gayamu sendiri. 

Tadi sudah saya posting di website http://gurupenggerakindonesia.com dengan judul menulislah dengan sudut pandang yang berbeda bersama Tere Liye. 

https://www.gurupenggerakindonesia.com/menulislah-dengan-sudut-pandang-yang-berbeda-bersama-tere-liye/ 

Eah jadi termotivasi belajar menulis 1000 kata bersama Tere Liye yang ternyata bukan seorang wanita penulisnya. 

Ala bisa karena terbiasa. Latihan dan terus latihan.  Tipsnya adalah terus berlatih setiap hari seperti saat ini dan banyak membaca. 

Seperti seorang ibu yang jago membuat masakan.  Di tangannya bisa dibuat 10 masakan lezat dari bahan tempe. 

Seorang ibu yang sudah berpegalaman memasak pasti akan bisa membuat tempe dengan berbagai versi masakan. Mulai dari tempe goreng, tempe bacem, tempe bubuk, pecel tempe,  dan lain lain. 

Kunci dari menulis adalah latihan dan latihan.  Kata Tere Liye menulis 1000 kata itu sedikit dan itu sebenarnya sudah kita lakukan setiap hari. 
Enak banget cara ngomongnya, mengalir bagai air dan mudah dipahami pesannya. Pertanda banyaknya ilmu. Cara berinteraksi dan bahasanya terasa ngemong sekali ke anak-anak. Terima kasih ilmunya bang Tere. Barakallah fiik. Tere liye penulis yang bikin susah move on dah dari bukunya. Mulailah menulis dan berhentilah mendengarkan suara orang lain yang membuatmu menjadi tidak produktif dalam menulis.

Bang Tere nulis “speak by data” bukan sekedar fiksi, kita diajak berpikir kritis, tajam, memilah mana yang lebih baik .. dengan background-nya dunia Ekonomi, sangat mendetail jika sudah membahas kesejahteraan rakyat .. belum lagi kebiasaan orang jaman sekarang yang mulai tergerus budaya barat .. semua nasehatnya susah untuk dibantah. Penulis yang baik selalu menemukan sudut pandang yang berbeda.

Menonton videonya, Ilmu dapet humor dapet, mantap nih bang tere.  Dalam menulis, topik tulisan bisa apa saja, tapi penulis yang baik selalu menemukan sudut pandang yang spesial.  Wow inilah tips menulis yang paling pamungkas dari bang tere liye. 

Baru nonton sampe selesai hari ini rugi, kenapa gak dari dulu nemu ini. Makasih buat admin yang ngepost ini ya!

https://www.youtube.com/watch?v=jCezhzHnlrU 

Apa yang di share bang Tere Liye itulah amunisi untuk menjadi penulis yang sesungguhnya… Ringkasan sederhana dari banyak hal yang rumit untuk memulai belajar menulis. Terimakasih banyak bang. Semoga berkah karena sudah berbagi ilmu yang luar biasa keren dan cara menyampaikan yang demikian bagus.

Begitulah saya belajar menulis dan berikut ini saya lampirakn tulisan pak Dudung Nurullah Koswara di facebooknya.

Selamat membaca! 

Petualang Di Onprof Guru
Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Kepala SMAN1 Parungpanjang Dan Ketua PB PGRI)

Rasanya ingin tertawa termehek-mehek terkait masalah internal di organisasi profesi guru. Hal yang membuat Saya termehek-mehek  diantaranya adalah adanya ketua  dan pengurus PGRI yang anggota partai.  Ia masih memegang  jabatan sebagai Ketua PGRI padahal anggota partai politik dan ikut nyaleg.  Bahkan ada juga organisasi profesi lain selain PGRI Ketua Umumnya mantan anggota partai dan caleg.

Mau dibawa kemana organisasi profesi guru oleh para petualang politik dan jabatan.  Kasihan, sangat kasihan organisasi profesi guru dimanfaatkan oknum tertentu demi kepentingan dirinya. Termasuk di PGRI terjadi sejumlah kesalahan yang patal.  PGRI itu identik dengan GTK, bukan yang lain! Faktanya masih ada ketua atau pengurus yang bukan GTK.

Mau dibawa kemana organisasi guru? Kasihan oh kasihan rumah Oemar Bakri diseret-seret para oknum petualang “cinta” karir dan jabatan.   Organisasi profesi guru sekaliber PGRI pun bisa menjadi tangga injakan para petualang cinta jabatan dan kehormatan. Padahal dalam UURI no 14 Tahun 2005  dijelaskan  organisasi profesi guru adalah untuk karir para guru. Terutama guru yang masih aktif.

Sedikit diubah dalam  AD ART PGRI  bahwa anggota PGRI adalah GTK.  PGRI adalah rumah perjuangan para GTK dan rumah karir para GTK aktif tentunya. Faktanya?  Dilapangan organisasi   PGRI  pun makin tersesat arah. Selain menjauh dari UURI No 14 tahun 2005  malah selain GTK pun bisa “menguasai” PGRI. PGRI itu kepanjangannya adalah Persatuan GURU Republik Indonesia.  Bukan  profesi selain guru! Dominasinya, harus dan wajib guru!

Saya menulis berbagai kritik dan  “asupan” pedas pada PGRI bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk para guru.  Saya pribadi jabatan  sebagai guru sudah selesai. Jabatan sebagai pengurus PGRI sudah selesai.  Namun ada hal yang belum selesai-selesai. Apa? Nasib guru di rumahnya sendiri.  Guru bagaikan inlander dan nasib bumi putra tempoe doeloe.  Guru penggerak dan merdeka belajar harus berbuah guru-guru hebat.

Guru-guru hebat dan guru petarung di organisasi sangat dibutuhkan. Mengapa? Agar lahir guru-guru yang mampu dan mau menjadi pemimpin di organisasi yang merupakan rumahnya sendiri.  Terlalu banyak guru manut, penurut dan  bermental paduan suara saat rumahnya sendiri dipimpin oleh politisi, mantan politisi atau pejabat yang sudah tidak ada hubungannya dengan dunia guru dan pendidikan.

Quo vadis! Mau dibawa kemana sebuah organisasi profesi guru dipimpin oleh seorang anggota partai politik? Atau mau dibawa kemana organisasi profesi guru sekaliber PGRI ketika para ketua atau pengurusnya mencalegkan diri atau menjadi calon kepala daerah tetapi tidak mengundurkan diri dari organisasi profesi guru. Mau menyeret para guru dalam politik praktis? Jangan seret-seret guru pada hal yang menjauh dari dunia pendidikan!

PGRI adalah rumah perjuangan para guru. PGRI adalah  organisasi  guru dan power kolektif para guru. Bukan rumah bagi sejumlah orang yang “mengidap” pos power syndrome.   Untuk membangun PGRI setidaknya ada tiga ha penting. Pertama  dibutuhkan guru waras dan cinta organisasi.  Kedua pemerintah harus mengeluarkan regulasi yang “merevitalisasi” onprof guru dan ke tiga para petualang politik  menjauhlah dari onprof guru!

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Comments

  1. Sangat Menginspirasi.. Terimakasih Om Jay

    ReplyDelete
  2. Siiiappp,,janji nulis 1000 kata perhari

    ReplyDelete
  3. Setuju sekali kembalikan onprof PGRI dipimpin guru2 Indonesia

    ReplyDelete
  4. Sulit untuk dikatakan sekedar bagus tapi super bagus om Jay

    ReplyDelete
  5. Terima kasih Om Jay tulisan yang menginspirasiku.

    ReplyDelete
  6. Saya belum bisa sehari 1000 Om Jay..
    Semoga kedepannya bisa yaOm Jay...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

istriku perawatku

Ayo bergabung di Blogger collaboration

lomba inobel guru