Posts

Showing posts from February, 2021

info lomba blog PGRI bulan februari 2021

Image
Yth bapak ibu peserta lomba blog PGRI bulan Februari 2021 Omjay ucapkan selamat telah menulis selama 28 hari di bulan Februari 2021. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sebulan menulis di blog terasa singkat.  Jangan lupa segera dirajut dan dijahit menjadi buku yang enak dan renyah dibaca.  Ikuti ketentuan penerbitan buku YPTD yang telah dibagikan pak Thamrin Dahlan.  Buat Sinopsis buku dan covernya. Bila kesulitan membuat cover bukunya,  ada pak Ajinata yang siap membantu membuatkannya.  Cari teman yang bisa bantu menjadi editornya dan usahakan penulis tidak merangkap menjadi editor.  Supaya buku yang diterbitkan lebih enak dibaca dan berkualitas dari segi tata bahasanya.  Dewan juri sedang bekerja memilih 10 orang guru blogger yang masuk nominasi dan memilih 3 orang pemenang lomba Blog bulan Februari 2021. Pastikan anda sudah terdaftar sebagai peserta lomba blog PGRI.  https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Sprj4SCcWd8un_ZF7PLzHF51UWEcCo_dxhdI6Tqqkjs/edit#gid=1892642785 Ikuti pe

membaca adalah makananku dan menulis adalah minumanku

Image
Membaca adalah makananku dan menulis adalah minumanku.  Aktivitas membaca dan menulis selalu saya lakukan setiap hari.  Semoga itu dilakukan juga buat anda yang mengaku sebagai masyarakat berpengetahuan. Kemarin hari Sabtu,  27 Februari 2021 begitu padat sekali kegiatannya.  Mulai dari pagi hingga malam hari.  Saya paksakan diri ini menulis di pagi hari agar tak haus dan dahaga. Tapi idenya macet. Sempat kebingungan mau menulis cerita yang menarik. Akhirnya saya putuskan untuk jalan jalan pagi ke pasar Andir Bandung. Akhirnya jadi juga tulisan tentang belajar bisnis bersama tukang roti dan penjual makanan ringan.  Ketika anda memgalami kemacetan dalam menulis, maka jalan jalan dan berkunjung ke tulisan orang lain adalah solusinya. Pagi hari saya membaca tulisan kawan kawan di blognya. Kadang berkomentar dan terkadang tidak. Hanya menjadi silent rider saja.  Selain membaca buku,  saya ikut berbagai kegiatan. Sehingga ide menulis banyak sekali di depan mata.  Contohnya kegiatan konferens

membaca buku dan whatsapp

Image
Membaca Buku dan Membaca Whatsapp Banyak buku saya dapatkan isinya sama dengan yang ada di whatsapp. Bedanya saya tak perlu mengeluarkan paket data internet bila membaca buku cetak. Jujur saya akui, aktivitas membaca di WA lebih banyak daripada membaca buku. Hal ini saya lakukan karena banyaknya informasi di WA Group. Banyak juga buku berbentuk digital saya dapatkan. Memang lebih nyaman membaca buku cetak. Tapi untuk daerah rawan banjir seperti tempat tinggal kami, buku digital adalah solusinya. Buku akan aman tanpa harus menyimpan buku di lemari yang tinggi. Ratusan buku tahun lalu tak bisa terpakai lagi karena banjir. Untunglah tahun ini hanya 4 buku saja yang basah terkena banjir. Itupun isinya masih bisa saya baca di blog penulisnya. Itulah mengapa saya suka menulis di blog. Tulisan saya aman dari banjir dan selalu banjir komentar dari pembaca. Namun saya bukukan juga dalam bentuk cetak. Tulisan saya menjadi lebih enak dibaca berkat bantuan editor buku. Menulis di WA selalu saya la

kapan saat yang tepat untuk menulis?

Image
Kapan Saat Tepat Untuk Menulis? Seorang guru bertanya kepada Omjay. Kapan saat tepat untuk menulis? Saya tersenyum membaca pertanyaannya. Pikiran saya melayang ke masa silam. Sebuah masa dimana saya belum menjadi seorang penulis. Sebuah masa dimana saya menemukan saat tepat untuk menulis. Saat yang tepat untuk menulis adalah saat dimana anda merasakan kenyamanan dalam menulis. Ketika anda menemukan rasa nyaman, maka tulisan anda akan mengalir deras. Sederas banjir di ibukota Jakarta dan Kalimantan Selatan. Semua itu harus dimulai dari proses membaca. Penulis yang banyak membaca karya tulis orang lain, akan kaya dengan perbendaharaan kata. Kalimat demi kalimat yang disusunnya akan terangkai indah dan penuh makna. Terkadang saya menulis di tengah kesibukan. Ilmu ini saya dapatkan dari Mr. Emcho. Beliau mengajari kami bagaimana cara menulis dalam bukunya Sopo ora sibuk yang kalau diterjemahkan siapa sih orang yang tidak sibuk? Setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing. Namun Allah

kata pengantar buku blogger milenial

Image
Kata Pengantar Buku Blogger Milenial. Saya merasa tersanjung dikasih kesempatan untuk membuat kata pengantar buku blogger milenial karya Siti Harfiah Nur yang biasa disapa Fifi. Buku yang merupakan tulisannya di blog http://fufishn.com kini menjelma menjadi buku yang enak dan renyah dibaca. Beberapa kali kami pernah kopdar dalam acara blogger. Fifi selalu bersama ayah dan bundanya. Mereka adalah keluarga blogger Indonesia. Papah mamahnya blogger terkenal Indonesia. Prestasi mereka di kancah candra di muka blogger Indonesia jangan ditanyakan lagi. Cukup anda ketik Nur terbit dan Bunda Siti Rabiah di google.com langsung dapat nama mereka. Buku ini berisi kisah nyata pengalamannya menjadi blogger dan bergabung di beberapa komunitas blogger. Pengalamannya menjadi mahasiswi yang jauh dari ayah dan bundanya di Universitas Negeri Makassar dan harus tinggal di rumah kost, membuat tulisannya mengalir deras bagai banjir di Bekasi. Bukunya penuh dengan inspirasi menjadi blogger milenial. Sedangka

Kupas Tuntas PAK bersama bapak Imron Rosidi

Image
Ngobrol Santai Bareng Omjay dan Pak Imron Rosidi. Setiap Sabtu malam minggu kami mengadakan acara ngobrol santai bareng omjay dan pembicara lainnya. Malam ini yang kami undang adalah bapak Dr. Imron Rosidi . Beliau salah satu tim penilai angka kredit provinsi Jawa Timur dan kepala sekolah SMKN di kota Pasuruan Jawa Timur. Antusias peserta malam ini ternyata tinggi sekali. Kapasitas zoom 300 penuh terisi. Biasanya tidak sampai segitu. Paling tinggi 200 orang  dengan materi AKM. Belum ditambah peserta yang menonton di youtube. Saya lihat sudah lebih dari 200 orang. Diskusi yang awalnya saya buat santai memjadi serius karena banyaknya pertanyaan dari para guru, kepala sekolah dan pengawas. Alhamdulillah ada bunda Maria dari kemdikbud yang ikut membantu jalannya acara diskusi. Tadinya acara ini akan saya tunda. Pertama karena saya terkena Banjir di Bekasi. Kedua pak Fajar yang biasa membantu saya terjatuh di lantai dan tangan kanannya terkena pecahan kaca sehingga harus dirawat di rumah sa

mengungsi di atas jemuran

Image
Mengungsi di Atas Jemuran. Tak pernah terbaybgkan kami akan mengungsi di atas jemuran. Tempat di mana istri biasa menjemur pakaian basah menjadi kering. Istri masih di Bandung. Tinggal saya sama anak anak. Listrik kami padamkan karena takut ada konsleting listrik. Pukul 02.00 wib ketinggian air sudah sepinggang orang dewasa. Saya putuskan ajak anak anak naik ke atas jemuran. Hujan deras belum juga berhenti. Air semakin meninggi. Saya menjadi semakin keki. Kami langsung membuat tenda darurat agar air hujan tidak menetes ke kepala kami. Makanan dan minuman kami bawa ke atas. Tpi ternyata isinya gelas. Roti bolu ternyata masih ada di kulkas. Ternyata yang kami bawa kardus bekas. Untunglah masih ada biskuit roma dan susu cap beruang. Kami menikmati malam di atas jemuran. Suara adzan subuh saling bersahutan dari masjid ke masjid. Kami sholat sambil duduk karena tak ada tempat untuk bersujud. Kami masih bersyukur. Banjir tidak seperti tetangga perumahan kami. Hanya gentengnya saj

siaga banjir

Image
Siaga Banjir Malam ini dapat info dari pengurus Rt 05 Rw 10 kompleks Tni AL Jatibening Indah Pondok Gede Bekasi. Om Joni di wa group warga mengumumkan untuk siaga 1 malam ini. Dikabarkan hujan turun lebih deras dari hari sebelumnya. Ramalan dari BMKG hujan akan turun sangat deras malam ini. Benar saja apa yang dikabarkannya. Hujan turun sangat deras malam ini. Kami semua siaga 1. Takut banjir datang lagi. Air sudah mulai meninggi Semalam hujan turun cukup lama. Akibatnya banjir tak bisa dihindari. Di dalam rumah sudah 35 cm tak terasa. Air datang sangat cepat sekali. Kami hanya pasrah menghadapinya. Kami beres beres bekas banjir cukup lama. Dari pagi hingga sore hari. Rumah sekarang sudah bersih kembali. Namun kami khawatir banjir datang lagi. Ya Allah jauhi kami dari musibah banjir lagi! Siaga satu, siaga satu. Kata pak Rt 05 mengingatkan warganya malam ini.  Pak Elfian mengingatkan warga agar jangan ada stop kontak listrik yang terkena air. Barang

kesuksesan dimulai dari kesulitan

Image
Kesuksesan Dimulai Dari Kesulitan. Pagi hari saya membaca tulisan yang bergizi. Penulisnya adalah guru menulis saya yang rendah hati. Namanya bapak Much Khoiri. Inilah Quote of the Day beliau tentang menyikapi hidup hari ini: “Bila kita lunak terhadap diri kita, maka hidup akan keras terhadap kita. Sebaliknya, bila kita keras terhadap hidup kita, maka hidup akan lunak terhadap kita.”  Silakan berefleksi, adakah kutipan ini cocok untuk Anda? Mari ikuti detailnya di sini https://muchkhoiri.com/2021/02/keras-lunak-terhadap-hidup/.  Membaca tulisan beliau di blognya membuat saya terbang melayang ke masa lalu. Kami bukan keluarga kaya. Ayah saya seorang Pegawai Negeri Sipil  di Mabes TNI AL Cilangkap. Ibu seorang perawat yang akhirnya berhenti menjadi perawat di Rsal Mintoharjo Jakarta demi merawat keenam anak anaknya. Pendidikan dalam keluarga sangat bagus diberikan orang tua kepada anak anaknya. Alhamdulillah semua anaknya terbilang sukses  mencapai cita citanya. Memang kami dididik denga

copas

Image
Renungan: Rabu, 17 Pebruari 2021 *PANTANG MENYERAH* Coba rusak jaring *LABA-LABA* maka dengan segera *LABA-LABA* akan membuatnya lagi. Ambil madu *LEBAH* maka dengan cepat *LEBAH* akan membuat *sarang* yang baru. Coba _hancurkan_ rumah *SEMUT*, maka dalam sekejap *SEMUT* akan sibuk *membangun* sarangnya kembali. *LABA-LABA, LEBAH* & *SEMUT* memberikan *inspirasi* kepada kita tentang bagaimana menghadapi *KERASNYA KEHIDUPAN* ini dengan satu tekad : *PANTANG MENYERAH.* Jangan pernah *MENYERAH* jika sedang berusaha _meraih_ *IMPIAN*. Tidak ada *alasan* untuk *MENYERAH*. Orang *GAGAL* selalu mencari-cari *ALASAN* tapi orang *SUKSES* selalu mencari *JALAN.* Tahukah bahwa *KEBERHASILAN* kita dalam hidup ini tidak hanya sekedar berada pada _tempat_ dan _waktu_ yang *TEPAT*, tapi juga berada pada _waktu_ dan _tempat_ yang *SALAH*, namun selalu tidak pernah *MENYERAH* dan tidak suka mencari *ALASAN*. Kita boleh saja _memiliki_ *IMPIAN* yang *besar*, tapi tanpa *SEMANGAT*, *KERJA KERAS, KETA

Kisah Nyata Omjay berangkat ke China

Image
Kisah Nyata Omjay Alhamdulillah malam itu saya jadi jutawan kaya. Dapat uang puluhan juta. Dikasih langsung tanpa transfer antar bank oleh panitia. Serasa mimpi tapi nyata. Lumayan juga diajak  belajar kursus singkat ke luar negeri dengan biaya negara. Sehari uang sakunya sejuta. Jadi 21 hari dapat uang saku 21 juta. Jumlah yang sangat banyak bagi seorang guru di sekolah swasta. Alhamdulillah, terima kasih wahai Ilahi Rabbi. Selalu bersyukur kepada Allah sang Maha Pemberi Rezeki. Sudah diatur rezekinya kita masing masing dan tak akan tertukar lagi. Ayo semangat wahai guru Indonesia. Akan banyak kejutan rezeki setelah kita berprestasi dan menginspirasi. Niatkan untuk selalu berbagi. Uang yang didapat adalah bonusnya. Ridho Allah lebih utama. Omjay juga awalnya tidak percaya. Malam sebelum kami berangkat, semua peserta yang akan berangkat ke luar negeri tanda tangan uang saku sebesar Rp.21 juta. Jumlah yang cukup besar bagi kami para guru. Apalagi bagi teman saya yang honor bulanannya se

lekaslah bangun dan terus menulis

Image
Saatnya Bangun dan Mulai Menulis. Lomba blog PGRI memasuki hari ke-17 di bulan Kasih Sayang ini. Semangat peserta semakin meninggi. Saya membaca email mereka setiap hari. Terkadang suka senyam senyum sendiri. Ada yang kirim cuma file word saja dan lupa kirim link blog. Ada juga yang cuma satu kirim alamat url blog. Padahal dalam ketentuan lomba blog sudah sangat jelas. Tulisan di posting di blog pribadi dan website terbitkanbukugratis.id.  Kemampuan membaca guru-guru kita masih rendah. Kita harus mengakuinya. Itulah mengapa saya dan kawan-kawan mengadakan lomba agar kemampuan membaca dan menulis kita terus terasah. Saatnya bangun dan mulai menulis. Lawan kemalasan diri. Taklukan dirimu dengan membaca buku. Hidupmu akan semakin bermakna ketika banyak membaca. Kemampuan membaca cepat harus dikuasai. Agar kita mampu menyerap informasi. Setiap hari banyak informasi yang kita dapatkan untuk mencerdaskan diri. Pandai-pandailah memilah informasi. Tidak mudah menulis dan membaca setiap hari. N

untuk kita renungkan

Image
*RUMAH ANGKER BAU MELATI* Waktu Magrib yang menegangkan. Orang-orang bergerak menuju rumah kosong setelah pencuri kotak amal lari ke dalam bangunan angker untuk bersembunyi. Tidak ada azan magrib hari itu sebab seluruhnya pergi mengejar pencuri laknat yang lancang mencemari rumah suci dengan perbuatannya yang keji. Pencuri sialan! Dia harus ditangkap dan diadili! Rombongan massa itu saling sahut-menyahut, menumpahkan sumpah serapah, sesekali salah satu di antara mereka meneriakkan takbir. Mereka makin dekat. Semerbak melati dibawa angin dari arah rerimbunan pepohonan di halaman rumah angker. Rumah bau melati. Konon sering ada penampakan wanita yang melayang-layang mengitari rumah. Ia terbang sambil tertawa cekikian. Namun, kali ini siapa yang peduli bau melati? Siapa yang peduli penampakan hantu wanita? Orang beramai-ramai. Bahkan di dalam rombongan itu ada Pak Haji, mana mungkin wanita itu berani menampakkan diri? Bau melati makin kental. Kian menusuk hidung. Wangi sekaligus mendatang

belajar menulis membuat omjay menangis

Image
Belajar Menulis Membuatku Menangis. Bukan karena saya cengeng, tapi karena terharu. Sebab program ini banyak diserbu para guru. Mereka sangat antusias untuk berburu ilmu. Alhamdulillah kegiatan belajar menulis di PGRI baru saja usai. Bapak Joko Mumpuni dari Penerbit Andi Yogyakarta, baru saja menyampaikan materinya. Kami belajar hanya lewat wa group saja. Tak terasa sudah sampai gelombang ke 17. Kita menjadi semakin banyak mengelola WA Group, Walaupun aplikasi Telegram juga sudah kami siapkan. Tapi masih sepi peminatnya. https://www.gurupenggerakindonesia.com/belajar-menulis-membuatku-menangis/

menjadi guru pengusaha

Image
*LIVE ON YOUTUBE* *Menjadi Guru Pengusaha* Hari Kamis, 11 Februari 2021  Pukul 19.00 WIB  live streaming di Youtube  https://youtu.be/v3GXSDdt6Pc Menjadi guru pengusaha adalah tema kegiatan belajar bicara pertemuan ke-12. Ibu Betti Risnalenni founder yayasan Insan Kamil Bekasi dan owner Kedai Kreatif di Bekasi kami undang menjadi narasumbernya malam ini. Beliau kami minta untuk memberikan motivasi dan inspirasi agar guru sebagai pendidik juga bermental sebagai pengusaha. Pengalaman beliau yang panjang telah dibagikan kepada kita yang malam ini bergabung di zoom dan youtube.com. Sebuah kisah nyata yang tak mudah untuk mencapainya. Sebab banyak diantara kita yang masih bermental orang gajian. Perubahan paradigma atau mindset ini perlu proses. Mereka yang mengalaminya sudah terbiasa jatuh bangun. Kegagalan demi kegagalan mereka alami. Namun mereka cepat bangkit kembali dan mencapai kesuksesan. Menjadi guru pengusaha memang bukan perkara mudah. Namun Bunda Betti mewujudkannya d

Menggiatkan Literasi di Kalangan Guru

Image
Menggiatkan Literasi di Kalangan Guru. Selamat malam semuanya. Selamat pagi bagi yang baru membaca tulisan saya di pagi hari. Senang rasanya bisa berbagi inspirasi dan motivasi di kalangan guru. Sebab berbagi itu tak pernah merugi. Malam ini kami mengundang ibunda Sri Sugiastuti dari kota Solo. Beliau adalah penggiat literasi yang sangat baik hati. Banyak guru yang terbantu dalam menerbitkan bukunya. Baik buku solo atau mandiri maupun buku bersama atau antologi. Ibu Sri Sugiastuti adalah seorang kepala sekolah SMK di kota Solo. Saya pernah menjadi narasumber di sekolah beliau yang asri. Kami juga pernah berkeliling Indonesia bersama beliau untuk menyebarkan virus literasi di kalangan guru. Terakhir saya bertemu beliau di kota Kupang Nusa Tenggara Timur atau NTT. Kami diundang oleh pengurus PGRI kota Kupang ibu Nia dan bunda Retno. Juga pak David yang baik hati. Selama mengisi materi di kota Kupang, kami bertemu dengan mantan mendikbud bapak Prof. Wardiman yang juga sebagai salah satu n

Memasukkan Video dan Foto Ke dalam Blog

Image
  Inilah keluarga Omjay

Membacalah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi

Image
 Membacalah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi. Setiap hari saya membaca. Bukan hanya membaca buku saja, tapi membaca apa yang ada di media sosial saya. Membaca kitab suci itu pasti karena bekal hidup kita di dunia ini. Membaca koran setiap pagi sambil ngopi asyik sekali. Koran yang dulu dibaca dengan lembaran kertas lebar, kini bisa dibaca lewat ponsel setiap hari. Itulah kecanggihan teknologi saat ini. Manusia cerdas tidak akan lepas dari aktivitas membaca. Kebutuhan akan informasi selalu didapatkannya setiap hari di media sosialnya. Itulah mengapa aktivitas membaca menjadi makanan sehari-harinya. Bangun tidur saya membaca. Pesan di aplikasi whatsapp ribuan banyaknya. Belum ditambah ratusan pesan email dari peserta lomba blog bulan Februari 2021. Senang membaca tulisan mereka. Banyak pengetahuan dan informasi baru didapatkan. Tidak semua diberikan komentar. Hanya membaca cepat saja. Namanya Speed reading. Teknik membaca cepat harus dikuasai untuk mendapatkan informasi. Saya me

jualan buku di masa pandemi

Image
Jualan Buku di Masa Pandemi. Baru kali ini saya mengalami sulitnya berjualan buku. Hal itu dialami juga pedagang buku lainnya. Terutama para pedagang buku di Pasar Senen Jakarta Pusat. Mereka dulu ramai pengunjungnya. Sekarang sepi sekali. Saya baca kisahnya di harian kompas.id. Sedih ternyata penjualan buku lesu. Hari ini saya merasakannya. Biasanya kalau saya menerbitkan buku baru, akan ada banyak yang pesan dan membelinya. Sekarang baru 12 orang yang pesan bukunya lewat online. Tapi saya tak patah semangat. Saya coba menjualnya dengan beberapa cara. Alhamdulillah sudah mulai meningkat penjualannya. Setiap judul buku akan mengalami takdirnya. Buku Agar Pjj Tak Lagi Membosankan bisa laku lebih dari 200 buku di tahun 2020. Buku Awas Virus Corona Mengintai Anda laku sampai 75 buku dan buku kisah seru di balik tirai bambu sudah terjual 125 buku.  Berjualan buku di masa pandemi memang harus sabar. Daya beli para pembaca mulai berkurang. Bukan tidak mau baca bukunya, tapi masih ada keperlu