copas dari wa group

Tidak ada yang Instan, Semua Butuh Proses
Oleh : Didi Junaedi 

Salah satu sifat buruk manusia adalah tergesa-gesa,  berharap segala ‎keinginannya terwujud seketika. Hal ini seperti ditegaskan dalam Q.S. Al-Isra’ ‎‎: 11,  “Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk ‎kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. ” (QS. al-Isra’: 11)‎

Ayat di atas menegaskan bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki sifat ‎tergesa-gesa. Dia selalu ingin segala yang dicita-citakannya segera terwujud. ‎Ketika berdoa memohon suatu kebaikan atau kesenangan, dia berharap ‎permohonannya langsung dikabulkan oleh Allah saat itu juga. Pun, ketika ‎tengah ditimpa kemalangan, kekecewan, dan rasa putus asa, dia memohon ‎agar keburukan menimpa dirinya, dia berharap agar Allah segera ‎memperkenankan permintaannya.‎

Rasulullah Saw. pernah mengingatkan dalam salah satu sabdanya, "Akan ‎diterima permohonan kalian selama kalian tidak bertindak tergesa-gesa ‎dengan mengatakan: Aku telah berdo'a kepada Tuhanku namun Dia tidak ‎memperkenankan do'a permohonanku". (HR. Muslim)‎

Sikap tergesa-gesa, pada hakekatnya adalah wujud rasa tidak sabar ‎menjalani proses. Padahal, di dunia ini tidak ada yang instan, semua butuh ‎proses. Bahkan, Allah Swt yang mahakuasa atas segala sesuatu pun ketika ‎menciptakan kita, manusia, serta alam seisinya butuh proses. Ada tahapan ‎yang harus dilalui melalui rentang waktu tertentu. ‎

Apakah Allah tidak mampu menciptakan segala sesuatu langsung jadi ‎tanpa melalui proses? Sangat mampu. Tetapi, Allah ingin mengajarkan kepada ‎manusia tentang pentingnya proses. Ya, proses adalah suatu tahapan demi ‎tahapan dalam kehidupan, yang akan mengantarkan seseorang pada tujuan ‎yang hendak dicapainya.‎

Proses juga akan menguji kita seberapa besar energi kesabaran yang kita ‎miliki. Proses akan melatih kedewasaan kita dalam berpikir dan bertindak. ‎Proses, jika dijalani dengan baik penuh kesabaran, dihayati tahap demi ‎tahapnya, akan menghasilkan suatu kenikmatan yang luar biasa. Meskipun ‎hasil akhir seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetapi proses yang ‎sudah dilalui dengan baik pada hakekatnya adalah sebuah prestasi yang luar ‎biasa.‎

Yakinlah, segala sesuatu yang kita dapatkan melalui proses yang panjang ‎nan melelahkan, disertai berbagai ujian dan cobaan, akan terasa jauh lebih ‎nikmat daripada sesuatu itu kita dapatkan dengan instan, tiba-tiba, apalagi ‎secara cuma-cuma. Ada kepuasan batin yang tidak dapat kita lukiskan dengan ‎kata-kata, ketika kita mencapai sesuatu yang kita inginkan melaui proses ‎panjang penuh kesabaran.‎
‎***‎

Suatu ketika seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ‎melihat sebuah kejadian yang menarik perhatiannya, yaitu seekor kepompong ‎yang tengah bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu. Si anak yang masih ‎polos tadi mengamati penuh perhatian gerak-gerik kepompong yang masih ‎terus berusaha untuk keluar dari tempurungnya.‎

Setelah cukup lama dia perhatikan dan belum ada tanda-tanda ‎kepompong tadi untuk segera keluar dari tempurungnya kemudian menjadi ‎kupu-kupu, si anak bermaksud membantunya untuk bisa segera keluar dari ‎tempurungnya dan kemudian menjadi kupu-kupu. Maka, si anak itu pun ‎akhirnya menarik secara paksa kepompong tadi sampai akhirnya dia keluar ‎dari tempurungnya. Dia berharap seterah kepompong berubah menjadi kupu-‎kupu akan bisa segera terbang.‎

Tetapi kenyataan yang terjadi, setelah berhari-hari kepompong itu keluar ‎dari tempurungnya dan menjadi seekor kupu-kupu, dia sama sekali tidak bisa ‎terbang. Si anak penuh bergumam penuh keheranan, “kenapa yah, ‎kepompong ini yang sudah keluar dari tempurungya dan kemudian menjadi ‎kupu-kupu tidak bisa terbang?”‎

Peristiwa ini menunjukkan kepada kita, bahwa si anak tadi tidak sabar ‎menjalani proses. Dia ingin segera melihat sesuatu yang dia inginkan secara ‎instan, saat itu juga. Padahal belum saatnya kepompong tadi menjelma ‎menjadi kupu-kupu. Sehingga ketika dipaksakan, hasilnya pun tidak maksimal ‎sebagaimana mestinya.‎

Kita bisa mengambil sebuah pelajaran dari peristiwa tersebut, bahwa ‎segala sesuatu harus melalui proses alamiah sebagaimana mestinya. Ketika ‎sudah tiba saatnya, maka sesuatu itu akan terasa indah dan menyenangkan. ‎Sekali lagi, tidak ada yang instan, semua ‎

Untuk bisa menikmati sesuatu yang kita inginkan dengan sepenuh hati, ‎dibutuhkan kesabaran dalam menjalani proses. Sekali lagi, tidak ada yang ‎instan, semua butuh proses.


* Ruang Inspirasi, Rabu, 6 Januari 2021 ‎

Comments

  1. Terimakasih menyemangati saya tulisannya sangat menginspirasi semoga omJay lekas sembuh diberi kekuatan kesabaran dalam ujian Allah SWT, aamiin3

    ReplyDelete
  2. Terimakasih OmJay...sangat bermanfaat sekali....semoga Om Jay semakin sehat ....aamiin yra

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

istriku perawatku

Ayo bergabung di Blogger collaboration

lomba inobel guru