Kiat Produktif Menulis Bersama Ibu Noralia



Puji syukur hanya kehadirat Allah kami haturkan. Berkat rahmat-Nya saya bisa bergabung bersama di group literasi ini. Sebuah wa group belajar menulis PGRI.

Pertemuan ke-7 ini merupakan awal bergabungnya saya di kelas yang ramai ini. Sekedar Info, saya mulai bergabung beberapa hari lalu tepatnya tanggal 16 Januari 2021.

Tetapi tidak apa-apa, karena tak ada kata terlambat untuk belajar. Tidak ada alasan bagi saya untuk ikut bergabung walaupun terlambat dalam kelas ini. 

Saya masih bersyukur diberi kesempatan yang sangat berharga ini. Terimakasih saya sampaikan kepada Omjay sang mentor yang luar biasa. 

Pertemuan ke 7 Belajar menulis gelombang ke 17 senin tanggal 18 Januari 2021. Pertemuan kali ini di pandu oleh moderator yang terkenal handal yakni ibu Aam Nurhasanah dan pemateri super hebat ibu Noralia Purwa Yunita.

Keduanya masih muda, enerjik dan syarat dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Saya dibuat kagum karenanya. 

Di usianya yang relatif muda mampu memberikan inspirasi, menyebarkan virus semangat kepada banyak orang untuk terus memberikan manfaat lewat tindakan nyata yakni sebuah karya.

Subhanallah. Tulus ikhlas menjadi pijakan awal dalam berkarya bukan hanya karena keperluan jabatan fungsional.

Tapi kalaupun nantinya berguna untuk kenaikan pangkat, itu bonus aja ya...sah-sah saja. 

Saya jadi teringat dengan kata2 bijak “ Apa yang kalian bicarakan hanya akan di dengar , tetapi apa yang kalian tulis akan terus di kenang “. 

Pertemuan ini diawali dengan pembacaan doa untuk saudara2 kita yang terkena musibah baik longsor, gempa maupun banjir dengan harapan tentunya semoga diberi ketabahan oleh yang maha kuasa .

Dilanjutkan dengan doa untuk awal kegiatan di malam itu dengan segala kerendahan hati mengakui bahwa kekuatan yang ada pada diri manusia tidak ada apa2nya tanpa campur tangan Tuhan sang pemilik ilmu.

Bismillah. Menarik sekali profil pemateri kita kali ini dengan nama asli Noralia Purwa Yunita, M.Pd . lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Saat ini pemateri bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. 

Selain mengajar, beliau juga sebagai penulis produktif di berbagai penerbit ternama. Seabrek prestasi beliau sabet terutama dalam hal karya tulis, yang itu sudah menjadi langganan beliau sejak di bangku kuliah. 

Dengan segudang prestasi yang tidak sedikit itu, mengantarkan beliau menjadi sosok yang matang dalam pengalaman dan pemikirannya. Sehingga menelorkan banyak buku baik yang bersifat antologi maupun solo. 

Sungguh luar biasa. Bu Nora juga menceritakan bahwa Kebiasaan menulis beliau sebenarnya sudah lama. Namun baru mulai aktif kembali sejak adanya virus Corona  atau Covid-19 yang konon berasal dari Wuhan china, melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.

Tepatnya awal April. Yah inilah yang dinamakan musibah membawa berkah. he..he..he, tapi apapun itu semoga cepat berlalu. 

Berawal dari anjuran pemerintah yang memberlakukan WFH, pemateri memanfaatkannya dengan kegiatan yang produktif.

Ada 8 Karya yang beliau telurkan yaitu 4 buku solo dan 4 buku antologi. Buku pertama yang beliau tulis adalah bersama Profesor hebat yaitu, Prof Richardus Eko Indrajit yang telah berhasil terbit di penerbit Andi Yogyakarta. 

Kemudian disusul karya kedua merupakan naskah antologi bersama peserta gelombang 8 berjudul Kisah inspiratif sang guru. 

Sedangkan karya ketiga berupa buku antologi dengan para peserta di beberapa gelombang. Waktu itu om Jay mengadakan lomba blog dan hasilnya karya tersebut dibukukan. Karya keempat merupakan buku hasil resume menulis di pelatihan. 

Karya kelima, kembali kolaborasi dengan Prof. Eko, dan sekarang masih proses review di penerbit Andi.

Karya keenam kiat praktis menulis modul. Karya ketujuh buku antologi dengan 3 siswi . Dan terakhir karya kedelapan, kompilasi dengan para penulis di YPTD,  penerbit asuhan bapak Thamrin Dahlan.

Hal ini jelas sebuah prestasi yang luar biasa dan membanggakan. Bagi kebanyakan orang termasuk saya, memulai menulis hal yang sangat sulit sekali.

Ada banyak ide, konsep, pemikiran di kepala ini tapi sulit untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Nah..di sini beliau memberikan solusi jitu yang bisa saya tangkap. 

A. Trik memiliki karya dalam waktu yang singkat : 

  1. Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi. Ini menjadi solusi bagi yang belum pede untuk menulis solo, yakni mengikuti beberapa program menulis antologi ataupun kolaborasi dengan beberapa penulis. karena selain dapat belajar dari karya penulis lain, kita juga tidak dituntut menulis terlalu banyak bab untuk dijadikan buku. 
  2. Menulis setiap hari di blog Dari sekian pemateri yang memaparkan materinya, di resume kemudian di tulis di blog dan di kumpulkan akhirnya jadilah sebuah buku 
  3. Menulis di media sosial Siapapun suka membuat status di Facebook atau instagram. Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur kembali .hobi ini arahkan untuk menulis sesuatu yang lebih berarti. Misal cerita motivasi, pengalaman pribadi ataupun cerpen, tulis secara konsisten. jika sudah banyak, tinggal jadikan buku . 
  4. Menulis buku harian Buku harian dapat berbuah karya sebuah buku. Cerita pribadi kita, saat kita sedang sedih, bahagia, atau apapun, kita dapat menuangkan rasa itu di buku harian kita. Tinggal nanti ubah cerita ini ke dalam karya fiksi atau pengalaman pribadi, jadikan buku 
  5. Ajak siswa untuk menulis Siswa biasanya sangat senang menuangkan perasaannya. Boleh jadi dalam bentuk puisi, cerpen atau pengalaman pribadi. Tentukan temanya dan jangan lupa untuk kita arahkan. Nah...sepertinya mudah ya...tapi apakah dalam prakteknya seperti itu? Tentu saja tergantung kemauan dan usaha kita. 

B. Cara Penulisan Buku. 

Beliau memaparkan jurus jitu TOJTRP. Apa itu? (Tentukan, Outline, Jadwal, Tulis, Referensi, Penerbit) 

  1. Tentukan tema buku yang akan ditulis 
  2. Outline / TOC/ Daftar isi. Ini sangat penting sekali karena : 

a. daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yang akan kita tulis 

b. Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku 

c. Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi ini 

d. Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan 

e. Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topik 

f. Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku.

Dengan cara ini, maka buku kita akan cepat selesai karena kita sudah memiliki target penyelesaian BAGAIMANA cara membuat daftar isi? • 

Naskah non fiksi 

a. Bab pertama Ikuti pedoman 2W+ 1H MENGAPA ..... PENTINGNYA .... ALASAN..... 

b. Bab selanjutnya menjawab WHAT (apa) Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita 

c. Bab akhir, biasanya menjawab HOW (bagaimana). Nah, untu menjawab HOW ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan. • 

Naskah Fiksi seperti novel, cara membuat daftar isi: 

a. Tentukan prolog Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita. 

b. Tentukan konflik cerita, biasanya di bab2 pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil dari pembaca 

c. Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi. 

d. Tentukan solusi dari konflik yang ada 


3. REFERENSI untuk mendukung penulisan buku.Ini sifatnya wajib . 

4. Jadwal. Jadwal ini kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat.Fungsinya supaya tulisan yang kita buat selesai sesuai scedul yang di tentukan. 

5. Tulis.Tulislah sesuai urutan outline yang kita buat. 

6. Revisi.Ini sangat penting sekali untuk meperbaiki yang salah atau menyempurnakan tulisan yang kita buat baik dalam hal EYD, struktur kalimat atau pemilihan kosa kata. 

7. Penerbit. Dengan memperhatikan trik dan langkah2 diatas , semoga yang selama ini hanya menjadi angan serta keinginan yang memuncak , dapat terwujudkan secara real dalam bentuk buku yang berada di tangan kita. 

Tentu sekali lagi ini harus berangkat dari niat yang tulis, semangat yang tinggi, kemauan yang keras, selalu belajar dengan orang-orang yang berpengalaman dan jangan lupa selau berkumpul dengan orang yang bisa menggugah semangat kita dan memberikan inspiratif. 

Salah satunya yakni dengan mengikuti kegiatan seperti ini sampai tuntas. Insya Allah akan indah pada waktunya.... karena Pada dasarnya semua orang pasti bisa menulis, sedangkan dasar dari menulis adalah berbicara dan membaca. 

Hanya saja keterampilan ini perlu di asah, yakni dengan terus berlatih imbuhnya. Masih menurut beliau Bagi penulis pemula, tulislah apa saja baik mengenai pengalaman pribadi, kisah inspiratif , cerita, fakta, atau lainnya. 

Hal yang penting nulis dulu sebebas-bebasnya , abaikan EYD , tapi kemudian di ulang-ulang dan di sempurnakan. 

Jika mengalami kesulitan untuk langkah selanjutnya (kehabisan ide), bacalah kembali buku2 referensi baik dari buku-buku secara langsung maupun dari internet. 

Nah untuk diterimanya karya tulis beberapa program, pastinya naskah tersebut disesuaikan dengan tata aturan penulisan dari penyelenggara. 

Dalam hal tema harus sesuai, tata penulisan harus sesuai, semua syarat disesuaikan dengan aturan yang diberikan. 

Setelah semua syarat dipatuhi, tinggal berdoa agar juri memberikan skor tinggi pada naskah kita.Nah.....ini yang tidak boleh diabaikan.

https://nuraisahbkl.blogspot.com/2021/01/2-jam-bersama-bu-nora-kiat-produktif.html

Comments

  1. https://www.gurupenggerakindonesia.com/resume-belajar-bicara-pgri-pertemuan-pertama/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

istriku perawatku

Ayo bergabung di Blogger collaboration

lomba inobel guru