kematian

Kematian itu pasti, dia akan datang menghampiri. Semua makhluk yang bernyawa akan menghadapi. Ayo kita siapkan diri.

Sekarang ini banyak orang yang mati di masa pandemi. Dulu kita tak kenal siapa yang mati. Sekarang yang mati adalah orang orang terdekat kita. Wabah Corona telah membuat mereka tiada.

Minggu lalu saya kehilangan om saya yang ceria. Beliau meninggal karena positif Corona. Kemudian guru guru saya. Sekarang saya kehilangan teman teman saya. Satu per satu mereka pergi tinggalkan dunia. Rasanya tak percaya mereka telah tiada.

Itulah kematian yang akan kita hadapi. Mati itu pasti. Tinggal kita persiapkan diri. Siapa yang mengingat mati, mereka adalah orang yang punya hati. Dia tahu akan ada hidup sesudah mati.

Demikian juga yang saya alami. Beberapa waktu lalu saya bergembira sekali. Saya terasa dapat rezeki yang banyak sekali. Sekarang mereka telah mati. Empat ekor anak kucing yang lucu sekali.


https://youtube.com/shorts/wMn0Y484cGE?feature=share

Itulah rezeki yang tak terduga di rumah kami. Mereka datang dan pergi. Dule mereka bermain di atas tanah. Sekarang mereka ada di bawah tanah. Membuat saya sempat tak bisa move on. Sebab tak percaya mereka telah tiada.

Semoga pandemi korona ini segera berlalu. Kita bisa berkumpul kembali seperti dulu. Bekerja dan belajar seperti beberapa tahun lalu. Kitapun saling bertemu dan bersama selalu.

Tadi pagi saya mengantar istri di vaksin yang pertama. Dari rumah sampai GOR Candrabaga Bekasi padat sekali jalannya. Ribuan orang berkumpul untuk divaksin bersama. Saya kesulitan mencari tempat parkir di sana.

Saya dan istri pakai masker rangkap dua. Kami takut virus Corona masuk ke mulut dan hidung kita. Cukuplah sekali kami positif Corona. Tak mau lagi yang kedua. Kami takut merana jadinya.

Sampai GOR Bekasi kami langsung masuk di gate Delapan. Sudah banyak petugas yang mengarahkan. Istri langsung disuntik vaksin cepat sekali prosesnya. Saya dibuat senang karenanya.

Kami kembali ke parkiran mobil. Tukang parkir terlihat menggigil. Rupanya dia baru divaksin. Istri saya langsung bersin. Sebab banyak debu di sekitar mobil.

Pulang dari GOR Bekasi saya langsung isi bensin. Alhamdulillah masih bisa ikutan acara rapat kerja di depan cermin. Kita jadi prihatin sebab raker dilaksanakan tidak seperti dulu. Kita saling bertemu dan berkenalan dengan guru baru.

Pandemi covid19 membuat semuanya berubah. Kita harus bisa beradaptasi di zona merah. Semoga semakin banyak bunga mawar yang merekah. Itu pertanda cuaca semakin cerah.

Salam Blogger Indonesia

Comments

  1. Semua pasti kembali ke pemiliknya yg hakiki. Saya pun ditinggal orang tersayang saat pandemi namun bukan covid. Semoga kita cukup bekal tuk menghadap Nya. Trims om Jay.

    ReplyDelete
  2. Memang benar selalu ada hikmah, di balik tiap peristiwa. Tapi kita seringkali terlambat untuk menyadari.

    ReplyDelete
  3. Selamat dan super sekali isi ceritanya,mungkinkah saya bisa menulis buku cerita

    ReplyDelete
  4. sehat slalu smuanya & berbuat baik slalu...
    aamiin yra...

    regards,

    Harry
    https://harrykusumo.com

    ReplyDelete
  5. Yang paling pasti adalah kematian....rahasia yang hanya milik Allah SWT yang tahu...tak bisa ditolak dan tak bisa diminta....adalah kematian.

    ReplyDelete
  6. Benar om Jay hidup mati adalah rahasia Ilahi, kita hanya mampu mensyukuri setiap hari berkat dan anugerahNya yg Tuhan sudah bri, saudara saya , rekan guru dan teman sudah direnggut karena korona, tdk bisa salahkan keadaan atau siapapun😭hanya bisa menerima bahwa memang Tuhan sudah panggil untuk kembali, salam sukses dan sehat selalu om Jay dan kita semua, tetap semangat.

    Salam Literasi

    Leni Priska

    ReplyDelete
  7. Orang meninggal emang tdk ada nomor urutx baik muda tua yg sdng sakit ataupun yg msh sehat marilah kita jaga kshtn dgn menjaga prokes dan anjuran pemerintah.
    Corona memang ada suami sy sdh mngalaminya alhmdulillh skrg sdh mmbaik sbb mkn mnm obat dan mnjaga imun tubuh agar ttp stabil.

    ReplyDelete
  8. Aamiin, semoga pandemi ini cepat berlalu, karena banyak anak merindukan sekolah, anak saya kls 1 SD menangis ingin sekolah, punya seragam tak pernah dipakai, menangis karena ndak boleh ngaji ke tpa, banyak guru yang harus isoma karena terpapar, banyak teman yang telah berpulang, Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Alloh SWT, Aamiin

    ReplyDelete
  9. Semoga wabah cepat berlalu, dan kita selalu dalam lindungan-Nya

    ReplyDelete
  10. Semoga pandemi ini segera berlalu. Keadaan ini serasa bagai mimpi dimana cepat -cepat ingin bangunkan diri. Sehat selalu Om Jay dan bapak/ibu pembaca semuanya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

istriku perawatku

Ayo bergabung di Blogger collaboration

lomba inobel guru